Posts

Showing posts from April, 2016

Sejarah dan Perkembangan Pondok Pesantren Langitan

Image
Lembaga pendidikan yang sekarang ini dihuni oleh lebih dari 5500 santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan sebagian Malaysia ini dahulunya adalah hanya sebuah surau kecil tempat pendiri Pondok Pesantren Langitan, KH. Muhammad Nur mengajarkan ilmunya dan menggembleng keluarga dan tetangga dekat untuk meneruskan perjuangan dalam mengusir kompeni penjajah dari tanah Jawa KH. Muhammad Nur mengasuh pondok ini kira-kira selama 18 tahun (1852-1870 M), kepengasuhan pondok pesantren selanjutnya dipegang oleh putranya, KH. Ahmad Sholeh. Setelah kira-kira 32 tahun mengasuh pondok pesantren Langitan (1870-1902 M.) akhirnya beliau wafat dan kepengasuhan selanjutnya diteruskan oleh putra menantu, KH. Muhammad Khozin. Beliau sendiri mengasuh pondok ini selama 19 tahun (1902-1921 M.). Setelah beliau wafat matarantai kepengasuhan dilanjutkan oleh menantunya, KH. Abdul Hadi Zahid selama kurang lebih 50 tahun (1921-1971 M.), dan seterusnya kepengasuhan dipercayakan kepada adik kan

Pesantren Al Masthuriyah Sukabumi

Image
Gerbang Pesantren Al Masthuriyah    Pesantren Al-Masthuriyah atau ‘pasantren Tipar’ julukan dari masyarakat sekitar– berdiri  sejak tahun 1920 di Kampung Tipar, Desa Cibolangkaler (dulu Desa Cibungaok, kemudian Desa Cimahi), Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi (7 km arah barat kota Sukabumi).  Pada 9 Rabiul Akhir 1338 H, bertepatan dengan 1 Januari 1920, KH. Masthuro mulai mendirikan sebuah madrasah yang diberi nama Madrasah Ahmadiyah yang merupakan cabang dari Madrasah Ahmadiyah Sukabumi. Nama Ahmadiyah dipilihnya karena beliau adalah lulusan Madrasah Ahmadiyah Sukabumi dan tidak ada hubungannya dengan nama sebuah aliran dalam Islam. Pada tahun 1941, KH. Masthuro mulai mengelola Madrasah dan pesantrennya secara mandiri dan terpisah dari status cabangnya. Nama pun diubahnya menjadi Sekolah Agama Sirojul Athfal. Walaupun dari istilahnya Siroj berarti lampu dan athfal berarti anak laki-laki. Kemudian, atas saran dan hasil musyawarah pada tahun 1950 dibentuklah sebuah lembaga

Pondok Pesantren Nurul Furqon

Image
Suasana Mengaji Pondok Pesantren Nurul Furqon. PONDOK Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional tertua di Indonesia. Pengajaran di pesantren menggunakan sistem sorogan dan bandungan yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun lamanya. Dalam perkembangan selanjutnya, selaras dengan kemajuan zaman, metode dan sistem pengajaran di pesantren diperkaya dengan sistem kelas dengan tidak meninggalkan inti pengajaran pesantren. Dengan sistem ini, yang memberikan pengajaran tidak lagi harus seorang kiai, juga ada guru/ustadz/ustadzah sesuai dengan materi pelajaran. Pembelajaran bersifat massal, menggunakan kurikulum yang jelas, lama belajar ditentukan sesuai dengan jenjang-jenjang pendidikan dan kelasnya. Mata pelajaran bukan cuma bidang-bidang ilmu agama, tapi juga ilmu umum. Sekalipun demikian, sistem sorogan dan bandungan serta figur seorang kiai/ustadz yang menjadi panutan dan kharismatik, tak bisa dipisahkan dari ciri khas pesantren sebagai lembaga transformasi nilai-nil

Rajab Bulan Ampunan

Image
Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi saw berkata “Rajab itu bulannya Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku.” Bulan Rajab adalah salah satu bulan istimewa dalam kalender islami. Kata Rajab berasal dari kata at-Tarjib, yang berarti “penghormatan” (at-Ta’zhim). Barangkali rahasia penamaan ini karena orang-orang Arab mengkhususkannya dengan berbagai penghormatan. Dikarenakan begitu banyak keistimewaan dan keutamaan di dalamnya. Maka dari itu pada edisi kali ini kami akan memaparkan segala hal tentang bulan rajab mulai dari etimologi hingga amalan-amalan yang biasa di lakukan dibulan rajab. Arti bulan Rajab Dan Peristiwa Besar didalamnya Secara etimologis, Rajab mengandung makna “kebesaran” atau “kemuliaan”. Bulan Rajab berarti bulan yang mengandung peristiwa besar, dan sangat dimuliakan. Tak hanya masyarakat Arab pasca-Islam yang menamai bulan ini Rajab. Zaman sebelum Islam diturunkan, yakni masyarakat Jahiliyah  telah menamai bulan ini dengan nama R

Radio Online

Image
Mau lebih dekat dengan Langitan silakan download aplikasinya disini   dan juga bisa di  download disini 

Inden (Pemesanan) Lewat Telfon

Image
Perkembangan teknologi yang kian pesat, ternyata memunculkan problematika tersendiri, diantaranya persoalan bisnis. sebagaimana umumnya para bisnisman ketika memesan barang kepada agen, tidak repot-repot datang ke tempat pemesanan, cukup melalui via telepon atau sejenisnya dengan kesepakatan pembayaran lewat transfer. Pertanyaan : Termasuk apakah transaksi diatas? Jawab : Dapat dikatakan akad Salam atau bai’ al-maushuf fi al-dzimmah. Dikatakan akad Salam, jika disertai dengan persyaratan penyerahan uang muka di majlis al-‘aqdi (tempat berlangsungnya transaksi) Bisa dikategorikan bai’ al-maushuf fi al-dzimmah (jual beli yang disifati), jika tsaman (harga) atau mabi’ sudah ditentukan dalam akad. Referensi :  Hasiyah I’anah at-Tholibin (3) : 16, asy-Syarqofi ‘Ala at-Tahriry (2) : 16-17 Maktabah al-Haromain Sumber : http://langitan.net/

Menyembelih Dengan Mesin

Image
Seiring dengan kemajuan teknologi, menurut semuanya harus berubah, sehingga alat yang digunakan untuk menyembelih hewan pun polanya juga berbeda, yakni dengan menggunakan mesin. hal ini dilakukan tak lain karena untuk mempermudah kepada kita. Akan tetapi meski demikian juga masih menyisakan problem yang tersendiri. Pertanyaan : Bagaimana hukum pemotongan dengan alat mesin tersebut? Jawab : Halal dan diperbolehkan, jika mesin dan cara memotong memnuhi syarat-syarat berikut : Pemotongnya Muslim Mesin yang digunakan merupakan benda tajam yang bukan dari tulang, kuku atau sejenisnya Sengaja menyembelih hewan tersebut Referensi :  Hasyiyah I’anah at-Tholibin (2) : 392, Fathul Wahab (2) : 335. Sumber :  http://langitan.net/