Antara kopi dan teh
Meskipun
kopi atau teh baik untuk di kesehatan, namun
konsumsinya harus di batasi. Untuk itu, anda harus tahu bagaimana caranya
membatasi diri untuk menghindari efek sampingnya. Sebuah survey menyebutkan
beberapa hal mengenai kebiasan minum kopi atau teh setelah makan siang dan
makan malam. Dalam survey dijelaskan bahwa minum kopi atau teh setelah makan
akan berbahaya bagi kesehatan sistem pencernaan. Kopi atau teh menyerap protein,
zat besi, dan vitamin dari makanan yang sebelumnya di makan sehingga makanan
tidak dapat di cerna dengan baik
Nah
jika hal tersebut dilakukan berangsur-angsur, tidak menutup kemungkinan akan
terjadinya gangguan kesehatan pada pencernaan. Sebelum semuanya merugikan,
tidak ada salah nya mencoba menanggulangi nya dari awal. Berikut ini adalah
beberapa tips berguna bagi pencinta kopi atau teh untuk mengelola asupan kopi
atau teh.
1. Hindari
minum kopi atau teh setelah makan malam atau makan siang karena dapat
membahayakan sistem pencernaan. Ganti dengan minuman yang menyehatkan, seperti
air putih. Setelah beberapa jam baru bisa menyeruput kopi atau teh
2. Berikan
jeda untuk minum teh atau kopi antara 1 sampai 2 jam setelaj makan. Berikan
waktu kepada sistem pencernaan untuk bekerja menyerap gizi yang terkandung
dalam makanan sebelum kopi atau teh masuk.
Jika
anda tidak bisa menahan rasa ketagihan teh atau kopi, anda harus mensiasati,
yaitu dengan membuat kandungan kopi dan teh cukup ringan untuk pencernaan
dengan menambahkan susu atau es krim pada kopi dan lemon untuk teh.
Aman konsumsi teh
Pengalaman minum teh sulit dan dapat
dibandingkan dengan menikmati segelas anggur. Ini semacam seni dan budaya yang
berasal dari berbagai faktor, dari rasa hingga kualitas daun teh yang
digunakan, dari teknik pembuatan hingga lama waktu pembuatan. Kesluran faktor
benar-benar menetukan.
Untuk memaksimalkan rasa teh ada
beberapa panduan cara membuat nya. Pertama, direkomendasikan untuk memulai
dengan air dingin yang sudah disaring. Aduk air perlahan bersama teh hitam dan
oolong dan kemudian tuang diatas daun teh. Karena teh hijau dan putih mudah
terbakar dan menjadi pahit, gunakan air di bawah teh yang direbus. Rendam
sesuai dengan selera yang di inginkan. Biasanya teh hijau di rendam hingga 3
menit dimana teh lain dapat direndam 5-8 menit.
Selalu ada fakta baru mengenai
khasiat teh. Yang terakhir menyebutkan bahwa minum teh tak hanya menimbulkan
efek menenangkan diri, tapi juga dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil,
mencegah osteoporosis, memulihkan kerja otak, dan bermanfaat bagi kesehatan
jantung. Tak heran bila teh menjadi minuman favorit kedua setelah air putih.
Aman konsumsi
kopi
Selain biji, kualitas kopi juga
ditentukan oleh bagaimana kopi itu di simpan. Jika ingin membeli kopi, pilihlah
yang dikemas dalam bungkus kedap udara dan tidak tembus pandang. Perlu di ingat
bahwa mush utama kopi adalah udara dan cahaya.
Untuk penyajian, seduh sesendok
bubuk kopi dengan air panas. Air panas yang dimaksud disni adalah gelembung
pertama didihan air. Artinya, air tersebut tidak terlalu lama mendidih di atas
api kompor tapi bila air terlalu lama mendidih, diamkan 2 menit sebelum
diseduh. Saran lainnya, jangan langsung meminum kopi yang baru di aduk dalam
cangkir. Agar benar-benar nikmat waktu di minum, kopi yang telah di seduh itu
harus di minum dalam jangka waktu 30 menit setelah di hidangkan. Berikut ini
dijelaskan hal-hal yang perlu di ketahui baig para peminat kopi.
1. Dosis
Memang belum ada ukuran yang
pasti untuk dosis kopi yang boleh di konsumsi orang. Namun, kebanyakan
penelitian mengungkapkan bahwa minum 300 mg cafein ( sekitar 1-3 cangkir kopi
sehari ) tidak memberikan efek negatif pada orang sehat
2. Sinyal
bahaya
Ketika meneguk kopi memang
terasa nikmat, namun sering kali di ikuti sejuta rasa bersalah. Kenali sinyal
bahas\ya kopi sehingga kita tau kapan harus berhenti minum kopi. Sinyal bahya
itu antara lain gelisah, jantung berdebar, gangguan tidur, dan gangguan mood (
misalnya cepat marah ) seorang peminum kopi yang menghentikan kebiasaan minum
kopi nya dapat mengalami cafeine withdrawal yang ditandai oleh sakit kepala
berdenyut, namun gejala ini akan hilang setelah 24-48 jam.
3. Dengarkan
respon tubuh
Setiap orang memiliki batasan
sendiri mengenai konsumsi cafein. Kebanyakan orang dapat mengkonsumsi kopi 2
cangkir sehari tanpa masalah. Namun, ada pula yang mengalami efek buruk nya
dengan jumlah konsumsi kopi yang sama. Ada yang bercerita setelah mimu,
secangkir kopi mencajadi tak dapat tidur sepanjang malam,sebalik nya ada yang
tertidur pulas setelah minum kopi. Jadi, cara terbaik adalah dengarkan respons
tubuh sendiri.
4. Kenali
kandungan cafein
Setelah mengetaui dosis dan
respons tubuh, ada baiknya kita mengetahui kandungan cafein dalam produk-produk
yang sering konsumsi agar jangan sampai dosis kopi yang dianjurkan sudah
tercapai, namun kita masih mengonsumsi produk-produk lain yang mengandung
cafein. Beberapa produk lain yang perlu diperhatikan kandungan cafeine,
misalanya soft drink, permen kopi, teh, coklat, dan obat sakit kepala.
Cara pengolahan ( roasting dan
brewing ) juga berpengaruh terhadap kandungan cafeine dalam kopi. Sebagai
contoh, sebuah penelitian menunjukan, secangkir kopi di starbucks mengandung
rata-rata 259 mg cafeine dibandingkan dengan kopi dengan jenis dan ukuran
cangkir yang sama di dunkin donuts yang hanya mengandung 149 mg cafeine.
Dari
penelitian lain, kopi decaf ( kopi tanpa cafein ) baik untuk mereka yang
mengalami obesitas karena dapat meningkatakan HDL sekitar 50%. Sedangkan pada
mereka yang tidak mengalami obesitas justru dapat menurunkan HDL yang dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung.
5. Chek up
Lakukan pemeriksaan berkala
terhadap kesehatan, dalam hal ini adalah ukuruan tekanan darah. Semakin dini
hipertensi diketahui, semakin baik untuk penanganan selanjutnya
Nah dari sini harus memperhatikan ya segala hal
ketika ngopinya.. jangan lupa selain untuk menjaga kesehatan dengan di aturnya
jam ngopi. Mengurangi konsumsi kopi di pondok bias juga membuat kita lebih
irit. Mungkin ini saja, semoga bermanfaat, sampai jumpa di edisi selanjutnya.
See you. Bye**
Post a Comment